Dunia Sophie (Jostein Gaarder)

Sophie Amundsen, seorang gadis berusia 14 tahun dengan karakter ceria, penuh rasa ingin tahu dan menyayangi hewan. Sama halnya seperti gadis-gadis lain, Sophie menghabiskan masa remaja dengan sekolah dan bermain sepanjang hari bersama sahabat tersayangnya-Joanna. Bersama ibunya yang bekerja sebagai penerjemah bahasa latin, sophie tinggal di daerah pinggiran kota, sementara ayah Sophie-yang seorang nahkoda tanker minyak sedang berlayar entah kemana. Sungguh kehidupan remaja yang biasa-biasa saja, sampai suatu hari di bulan Mei sebuah amplop putih misterius mendarat dikotak surat kediaman tempat Sophie dan ibunya tinggal. Bukan surat kabar untuk ibunya dan juga bukan surat dari bank yang seperti biasa ditujukan untuk ayahnya. Amplop putih tanpa matrai dan tanpa identitas pengirim ini ditujukan untuk “Sophie Amundsen, 3 Clover Close” setidaknya itulah satu-satunya yang sophie tahu. Lebih heran lagi ketika Sophie membuka amplop tersebut, isinya adalah secarik kertas kecil-tertulis “Siapakah kamu?”
Pertanyaan itu begitu membingungkan, semakin Sophie memikirkan hal itu makin banyak statemen yang muncul dibenaknya. Di depan cermin kamar mandi Sophie tertegun, melihat refleksi wajahnya sendiri. Siapakah kamu?– Dia adalah Sophie Amundsen, tentu saja! Tapi, siapa Sophie Amundsen itu? Bagaimana jika namanya bukanlah Sophie, misalnya saja berganti menjadi Lillemor Amundsen. Apakah dia akan tetap menjadi Sophie Amundsen seperti yang orang lain kenal? Yah, terkadang Sophie ingin menjadi orang lain karena penampilan dan wajahnya. Belum habis kebingungan Sophie, surat misterius datang lagi dengan sebuah pertanyaan “Dari mana datangnya Dunia?”, kali ini Ia benar-benar berpikir. Sepanjang hidupnya ia tinggal didunia ini, namun baru kali ini seseorang bertanya dari mana datangnya dunia-dan ia menyadari bahwa ia tidak tahu. Sejak saat itu hari-hari Sophie tak pernah terlewatkan tanpa berpikir, surat misterius yang selalu datang mengajarkan Sophie tentang kehidupan filosofis.
Kebingungan itu bukan satu-satunya masalah Sophie, sejak tiga ribu tahun yang lalu orang-orang sudah menanyakan bagaimana dunia ini berasal. Dan lahirlah berbagai macam mitos sebagai solusi untuk menjawab rasa penasaran orang-orang terdahulu, demikianlah yang diajarkan Guru Filsafat kepada Sophie melalui surat-surat misteriusnya. Sejarah Filsafat terus diajarkan kepada Sophie, perihal kemunculan para filosof yang pantang menyerah untuk mencari jawaban teka-teki kehidupan, mulai dari Thales, Democritus, Decrates dan tokoh filosof Yunani terkenal lainnya, belakangan Sophie mengetahui bahwa guru Filsafatanya itu bernama Alberto Knox yang sempat tinggal di gubuk tua di dalam hutan.
Di waktu yang lain sesuatu yang aneh menimpa Sophie (lagi), kartu pos misterius dengan prangko Norwegia dan bercap pos “Batalion PBB” sengaja dikirim kepadanya, namun isinya adalah ucapan selamat Ulang Tahun Seorang Ayah bernama Albert Knag untuk putrinya yang bernama Hilde Moller Knag. Sungguh terasa ganjil mengingat Sophie sama sekali tidak mengenal kedua orang ini. Apakah ini ada kaitannya dengan si Guru Filsafat? Suatu kebetulan yang mutlak jika keduanya memilki nama yang hampir sama, Albert Knag dan Alberto Knox. Karena pada suatu hari Sophie menerima kartu pos dari Albert Knag lagi, dan kali ini ayah Hilde mulai membahas mengenai pertemuan Sophie dengan Alberto Knox si Guru Filsafat yang disebutnya sebagai Sang Filosof. Hal ini cukup menjengkelkan bagi Sophie, namun di satu sisi Ia suka belajar Filsafat.
Sophie akhirnya bertemu dengan Sang Filosof, Alberto Knox. Mereka menjelajahi ruang dan waktu mengikuti perkembangan filsafat dari masa ke masa, bertemu dengan para Filosof dunia, Socrates, Plato, Aristoteles, bertemu konsep keagamaan dunia menuju abad pertengahan. Sepanjang abad pertengahan, bangsa arab (muslim) sangat menonjol di bidang ilmu pengetahuan seperti matematika, kimia, astronomi dan ilmu kedokteran.
“Ukurlah apa yang dapat diukur dan buatlah agar dapat diukur-sesuatu yang tidak dapat diukur” kata seorang italia, Galileo Galilei-ilmuan paling penting diabad 17. Sophie dan Albert Knox juga bertemu dengan Nicolaus Copernicus, si ahli astronomi Polandia. Mereka juga menikmati perjalanan sains bersama Isaac Newton dan Erasmus. Segalanya begitu nyata di Dunia Sophie.
Singkat cerita, benang kusut dunia Sophie mulai terurai seiring pelajaran filasatnya bersama Alberto Knox-Sang Filosof. Ayah Hilde kian sering muncul dengan cara yang tidak masuk akal seperti melalui PC komputer milik Sang Filosof, kemunculan sosok gadis bernama Hilde di dalam cermin, dan kartu Pos dari Batalion PBB yang mulai mengajaknya bicara. Kemudian, Sang Filosof-Alberto Knox selalu memanggil Sophie dengan sebutan Hilde dengan spontan dan tanpa kesengajaan. Lebih mengejutkan lagi ketika Sophie melihat dengan mata kepala sendiri Alberto Knox berubah menjadi seekor anjing Labrador yang biasa ia lihat dahulu datang mengantarkan surat misterius !
Sophie dan Alberto Knox sepakat mengambil kesimpulan, bahwa ayah Hilde bukanlah orang biasa, karena ia dapat berada dimana saja dan merubah dunia Sophie sesuka hati. Ternyata benar, ayah Hilde-Albert Knag adalah seorang Mayor yang bekarja di PBB dan ditempatkan di Libanon, ia menulis sebuah cerita khusus untuk hadiah ulang tahun putrinya yang ke-15, sama persis seperti ulang tahun Sophie.
Sedangakan Alberto knox dan Sophie? Mereka tidak lebih dari karakter utama cerita yang ditulis oleh ayah Hilde, Kisah itu diberinya judul  “Dunia Sophie”
Sophie menyadari bahwa hidupnya akan selesai jika cerita yang ditulis Ayah Hilde berakhir, ia tidak ingin tamat begitu saja. Sophie berencana memperdayai si penulis, dan kabur dari cerita. Di dunia yang sebenarnya, Albert Knag akhirnya pulang menemui Hilde Moller Knag-putrinya. Ia membawa bab terakhir cerita “Dunia Sophie” yang sangat dinanti-nanti Hilde. Sophie berjalan di sekeliling Hilde namun Hilde tak melihatnya, mereka berbeda. Alangkah menyenangkan jika ia adalah manusia sungguhan seperti Hilde, pikir Sophie. Setidaknya dengan menjadi manusia seperti Hilde- Sophie dapat hidup lebih lama lagi ketika cerita yang ditulis Ayah Hilde berakhir. Kemudian, pertanyaan datang dibenak Sophie, Apakah manusia seperti Hilde dapat hidup lebih lama? Tidak. Semua makhluk hidup pasti akan mati termasuk manusia, dan Hilde adalah manusia. Tanpa sadar Sophie mengingat teori plato mengenai ide-ide. Bahwasannya ide adalah suatu bentuk yang abadi, ide muncul dari pemikirian-pemikiran dan akan terus ada sepanjang waktu, dan Sophie adalah sebuah karakter- ide dari pemikiran ayah Hilde. Yah! Cerita Sophie akan abadi, ia pun senang dan merasa puas akan dunianya sendiri.
Sementara itu Albert knag dan Hilde Moller Knag tengah asik membicarakan bagaimana sebuah dentuman dasyat mengawali kehidupan diluar sana, kemudian muncul bintang-bintang, galaksi dan bumi, tidak ada yang tahu kehidupan nun jauh diluar sana. Pasti ada suatu Dzat Yang Maha sempura-menciptakan semua ini, alam, makhluk hidup, termasuk manusia. dan… begitulah akhir ceritanya.

Download 'Dunia Sophie' (pdf) via
userscloud disini
solidfiles disini
tusfiles disini
zippyshare disini
ourupload disini

Post a Comment

0 Comments